sewamobillombok.id, Mataram – “Saya berharap wanita di NTB dapat memegang peran yang strategis dalam berbagai bidang. Hal tersebut bukan hal yang mustahil, karena penduduk di NTB didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 51,48%,” ujar Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin, SH, M.Si saat membuka Seminar Kepemimpinan Peremuan Menuju SDG’S dan Kongres Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) NTB di Gedung Asrama Haji, Kamis (9/3/2017).
Pada kesempatan itu, Ia juga menyampaikan pentingnya untuk memberikan hak-hak berpolitik bagi kaum perempuan, salah satunya dengan membuat regulasi dan peraturan yang mendukung kaum perempuan.
“Saya melihat saat ini sudah mulai banyak kepada desa di NTB yang perempuan. Hal ini menunjukkan perempuan dan laki-laki memiliki hak politik yang sama. Jadi, bukan tidak mungkin ada perempuan NTB yang bisa menjadi Wakil Gubernur seperti saya, karena,” pungkasnya.
Hadir Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB Hj. Wartiah, Presidium Nasional Dian Aryani, Sekretaris Wilayah KPI Wilayah NTB Sri Sustini Nanang Samodra, dan Kepala Dinas Perdagangan Putu Selly. Seminar dan Kongres Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) ke-4 ini diikuti oleh perwakilan anggota KPI dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB.
Sri Sustini Nanang Samodra selaku ketua panitia melaporkan peserta yang hadir pada kongres hari ini berjumlah 170 orang. Ia juga menyampaikan KPI terdiri dari beberapa presidium, antara lain presidium perempuan buruh migran, presidium perempuan adat, presidium ibu rumah tangga, presidium perempuan pekerja sektor informal, dan presidium perempuan lansia.
Anggota KPI wilayah NTB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dimulai pada tahun 2014 berjumlah 4.233 orang dan pada tahun 2015 bertambah 650 orang, dan data terakhir pada bulan Agustus 2016 berjumlah 5.853 orang.
Dian Aryani selaku Presidium nasional dalam sambutannya menyampaikan KPI belum ada di seluruh wilayah Indonesia.
“Saat ini baru ada cabang di 17 Provinsi Indonesia. Kami berencana untuk menambah 3 provinsi lagi, yaitu Bali, NTT, dan Papua,” ujarnya.
Ia menegaskan tujuan dari adanya KPI adalah membangun sumber daya perempuan. Kualitas sumber daya perempuan yang baik maka akan berdampak pada peningkatan pembangunan sebuah Negara.
“Saya harap kongres ini menjadi ajang pesta demokrasi yang akan menghasilkan calon pemimpin KPI NTB ke depan yang lebih baik,” harapnya. (Biro Humas dan Protokol Setda Prov. NTB)