sewamobillombok.id – Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit.
Atas dasar itulah, hiegen dan sanitasi sangat diperlukan dalam menjalankan usaha kuliner.
Inilah yang menjadi salah satu titik penekanan dalam kegiatan Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif “Pengelolaan Warung Makan” Angkatan ke-2 yang digelar Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) yang mengambil venue di Hotel Montana Premier Senggigi, Senin (28/9/2020).
Dalam pelatihan angkatan ke-2 ini, 40 peserta datang dari para pelaku usaha kuliner di Lobar khususnya para pengusaha wisata kuliner makanan laut (Seafood). Ada yang datang dari Kawasan Tanjung Bias, Cemare maupun Kawasan Sekotong.
Chef I Made Suyana dan Chef Jaelani yang menjadi narasumber di angkatan pertama, hari ini kembali memberikan materi sekaligus pengalaman dalam mengelola dan menyajikan makanan yang berstandar hygene dan sanitasi.
“Warung kita boleh kaki 5, namun servisnya harus bintang 5,” ucap Chef Made saat membuka kelas pelatihan.
Menurut Chef yang juga merupaka salah satu penasehat di Indonesian Chef Association (ICA) ini, untuk mewujudkan “Servis Bintang 5” faktor hygene dan sanitasi sangat menentukan.
Higiene sendiri menurut Depkes adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan individu subyeknya, sedangkan Sanitasi dalam hal makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan.
“Mencuci tangan sebelum memasak, ataupun sebelum memegang bahan makanan yang berbeda, tentu akan menjadi nilai plus bagi ada, itu mungkin yang paling simple,” lanjut chef Made.
Lebih lanjut dan detail lagi chef Made kemudian menjelaskan secara detail bagaimana mengolah, menyajikan hingga bagaimana menyimpan makanan yang sesuai dengan standar hiegen dan sanitasi.
Dispilin, penampilan diri hingga personal habitat atau kebiasaan saat menjalankan usaha kuliner tak luput dari bahasan hari pertama pelatihan angkatan ke-2 ini.
Di tempat yang sama, sebelum pelatihan dimulai, Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid sempat memberikan sambutan hingga membuka acara pelatihan. Dalam sambutannya, Khaeratun mengapresiasi kegiatan yang diakomodir oleh Dispar Lobar ini sebagai usaha meningkatkan sumber daya dalam usaha jasa pariwisata khsusnya usaha kuliner.
Dalam menjalankan usaha kuliner, menurutnya ada banyak sekali hal yang bisa menentukan kesuksesan, tidak hanya dari segi usaha yang kita lakukan, namun juga bagaimana untuk meningkatkan usaha tersebut, termasuk bagaimana memberikan varian terhadap apa yang akan kita sajikan pada masyarakat.
Senada juga dengan chef Made, Khaeratun juga berpendapat jika kebersihan juga merupakan salah satu hal utama yang mesti diperhatikan dalam usaha kuliner.
“Wisata pertama yang diperhatikan adalah kebersihan, baik kebersihan dalam penyajian dan lingkungan usaha,” tuturnya. (Humas Lobar)